BARU INI YANG AKU BISA

Monday 9 June 2008

FILSAFAT BUAH

Ini ada sedikit cerita kenapa aku perlu nulis ini untuk kalian semua. Sebelumnya penulis mohon maaf bila dalam tulisan ini ada kesalahan atau kata-kata yang kurang berkenan di hati para pembaca. Tulisan ini sama sekali bukan untuk tujuan komersial atau untuk tujuan mencemarkan nama baik seseorang (bagi kalian yang merasa) hehehee…….
Tujuan tulisan ini hanya untuk berbagi sebuah pengalaman hidup yang baru saja penulis alami dan semoga kalian tak pernah mengalami hal serupa.
Begini ceritanya……..

Cerita ini berawal 1 (satu) tahun yang lalu, tepatnya tanggal berapa dan bulan apa penulis sudah tak ingat lagi.Pada suatu hari penulis sengaja jalan-jalan ke suatu daerah di kab. Magetan untuk berkunjung kerumah seorang teman. Hampir 2 jam aku ngobrol kesana kemari dengan temanku dirumahnya hingga akhirnya kami merasa bosan duduk dirumah.
Tiba-tiba timbul ide untuk jalan-jalan sambil nampang di alun-alun kota,yach siapa tau ada cewek yang kecantol. Tiba di alun-alun aku dan temanku menyempatkan diri untuk menunaikan kewajiban di masjid jami’ (penulis lupa nama masjidnya apa). Setelah selesai kami berdua keluar dengan wajah yang cerah karena terbasuh air wudlu, tiba-tiba penulis melihat ada buah durian yang tentunya kalian semua sudah tau bentuknya seperti apa. Kulit luarnya menakutkan n penampilannya norak banget kan? Ada durinya yang tajam dan warnanya sama sekali tidak menarik. Penulis mencoba mengamati durian itu dari jauh dan mengumpulkan nyali untuk mendekati durian itu. Akhirnya penulis punya keyakinan dan percaya diri untuk mendekati si durian yang sendirian itu. Penulis bertanya-tanya dalam hati “apakah durian kayak gini pantes untuk dibawa pulang?”, sedang dari luarnya saja sudah begitu menakutkan. Saat itu penulis benar-benar ragu untuk memilih/mengambil durian itu. Akhirnya penulis dengan terpaksa mengambil durian itu dengan sedikit pertimbangan seperti ini “TOH SEANDAINYA ISI DURIAN INI SAMA SEPERTI KULIT LUARNYA PENULIS JUGA NGGAK AKAN KECEWA SEBAB SUDAH TAU MEMANG TIDAK BEGITU BAGUS”. Penulis memutuskan mengambil durian itu dan membawanya. Semakin lama penulis semakin penasaran seperti apa isi durian yang baru saja penulis ambil. Apakah seperti yang penulis perkirakan buruk dan penuh duri seperti di luarnya? Atau malah sebaliknya?

Setiap hari penulis mulai menggali isi durian itu dan sungguh isinya tak seperti yang aku duga sebelumnya. Isinya sungguh indah,harum n manis,yang tak pernah bisa penulis ungkapkan semuanya.

Cerita yang kedua,ini baru beberapa hari yang lalu penulis alami dan masih ingat betul kejadian itu seperti apa. Begini, suatu hari penulis menunggu sambil terbengong-bengong di sebuah terminal kecil di dekat tempat kerja penulis,tepatnya di suatu daerah di pasuruan. Entah kebetulan or memang di sengaja,penulis melihat buah kedondong yang kulitnya halus,licin dan mengkilap. Tanpa pikir panjang langsung penulis ambil sebab saat itu suasana hati penulis benar-benar pada saat puncak kesepian. Penulis hanya berfikir pasti isi kedondong itu seperti kulitnya yang halus,licin dan mengkilap,saking yakinnya penulis bangga telah mengambil kedondong itu dan berfikir isinya tak akan mengecewakan, hal ini yang pada saat penulis sedang menulis cerita ini masih merasakan ada kekecewaan di hatinya.

Tanpa penulis pedulikan resiko,kedondong itu penulis kupas dengan hati-hati untuk menjaga isinya tak rusak. Dan alangkah kecewanya penulis ketika melihat apa isi buah sialan yang sedang penulis kupas. Sama sekali tak sesuai dengan kulit luar yang di tunjukkan oleh kedondong sialan itu. Buahnya asam banget dan yang paling mengejutkan adalah isinya yang penuh duri tajam,bahkan melihatnya pun orang pasti akan merasa ngeri. Tentu itu sebuah kekecewaan yang amat mendalam di hati penulis dan merupakan sebuah kebodohan dalam hidup penulis karena terlalu ceroboh memilih sesuatu yang baru saja dilihat.


Dari cerita itu semoga kita semua bisa mengambil hikmahnya dan tidak melakukan kesalahan yang seperti penulis lakukan. Di akhir tulisan ini penulis hanya berpesan “JANGAN PERNAH KITA MELIHAT SESUATU DARI KULIT LUARNYA ATAU YANG DITUNJUKKAN PADA AWALNYA TAPI LIHATLAH BENAR-BENAR KE DALAMNYA SEBELUM MENENTUKAN SEBUAH PILIHAN UNTUK DIRI KITA. BIAR KITA TIDAK MERASA KECEWA PADA AKHIRNYA”
Sekian tulisan ini semoga bermanfaat untuk kehidupan kita selanjutnya dan tidak melakukan kesalahan untuk yang kedua kalinya.
Terima kasih untuk kalian yang menyempatkan membaca sekelumit tulisan ini.


“LEBIH BAIK TERLIHAT SEPERTI DURIAN YANG MENAKUTKAN TETAPI MENYIMPAN ISI YANG INDAH DIDALAMNYA DARIPADA MENJADI KEDONDONG YANG MENARIK DARI LUAR TETAPI MENGECEWAKAN DI DALAMNYA”

Thanks to :
Allah SWT. Yang telah memberiku akal fikiran dan segala nikmat. Yang telah mengirimkan durian n kedondong untukku sehingga aku belajar dari itu.
Ayah n bunda, maaf aku belum bisa seperti yang kalian inginkan
Teman-teman yang slalu menjadi penasehat terbaikku.
Durianku, dimana kamu skarang? Aku kangen ma kamu.
Kalian semua yang mau membaca coretan ini



Kritik dan saran silakan kirim e-mail ke penulis
khamim_q@yahoo.co.id
bad_warock@yahoo.com